SETITIK NILA

Aku laki-laki yang menuntutnya Mampu menjaga harga diri, hanya untukku! (Adit)

Hari Sakral, sore hari.

Mereka saling memandang dengan mesra satu sama lain, ketika ijab kabul telah selesai dia ucapkan dengan lancar tanpa ada kesalahan. Sah sebagai suami-istri.

Sang istri mengerling ke arah tamu, yang disambut dengan seringai tipis di wajah tampan tamu itu. Sang suami berusaha mengikuti arah pandang istrinya.

Sebuah bungkusan kado berbentuk segi empat tipis jatuh di pangkuan sang istri, ketika mobil pengantin mulai bergerak maju.

"Apa itu??" Sang suami bertanya kepada istrinya yang tiba-tiba terlihat gugup.

"Buku," jawab sang istri singkat setelah merobek cepat bungkusan kertasnya.

Buku itu adalah petunjuknya! batin sang istri.

Dia sudah memulai permainan ini.

#############################

Pemegang lisensi tulisan ini adalah Hope & Dream Publisher atas persetujuan Penulis.

Dilarang memperbanyak/menyebar/mengubah isi cerita ini tanpa ijin tertulis dari kami.

Terima kasih telah berkunjung, saran dan informasi :

Email : [email protected]

FB : HopeDream Publisher